SURAT UNTUK BAPAK KAPOLRI
Kepada
Yth. Bapak Kepala Polisi Republik indonesia
Di-
Tempat.
Assalamu alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh
Hallo Bapak, bagaimana kabarnya?, saya harap Bapak baik-baik saja disana. Saya Asep salah satu alumni baru dari SMA yang berada di Bandar lampung tempat tinggal saya di daerah teluk lampung dekat pelelangan ikan, Lampung. Sesuai namanya tempat saya tinggal berada di daerah pesisir laut. Mungkin lain kali Bapak bisa berkunjung ke daerah saya.
Daerah kami memiliki sumber daya alam yang melimpah, hasil laut yang beragam dengan harga relatif murah, jika Bapak berkenan datang saya sarankan mencicipi hasil laut disini.
Daerah kami juga relatif aman dan tentram berkat bantuan Kepolisian Republik Indonesia yang Bapak pimpin. Jarang terjadi kemalingan disini, sampai-sampai jika ada motor yang ditinggal diluar rumah semalaman, tidak bakal hilang. Terimakasih atas kenyamanan yang Bapak dan polri ciptakan.
Pak, bagaimana rasanya menjadi KAPOLRI, apakah Bapak suka mengatur setiap keamanan daerah di Indonesia? dan apakah Bapak juga suka bisa menjadi kepala dari orang yang paling kelihatan berwibawa di Indonesia.
Pasti menyenangkan ya pak, waktu saya kecil saya juga bercita-cita menjadi polisi seperti Bapak, sayangnya semakin dewasa entah kenapa saya semakin enggan menjadi polisi. Saya memiliki trauma kepada polisi saat saya kecil, dimana saat itu sedang terjadi OTT di dekat rumah saya, seorang polisi dengan gagahnya mengeluarkan tembakan beberapa kali. Saya yang saat itu masih berumur 5 tahun menyangka keluarga saya akan terkena tembakan itu dan meninggal, itu terus teringat sehingga menjadi trauma.
Saya juga pernah tidak sengaja membawa motor dengan kurangnya kelengkapan dimana saat itu juga saya masih dibawah umur (kelas 6 SD). Saya kira saat itu saya hanya akan ditindak dengan panggilan orang tua. Akan tetapi tidak seperti itu, saya yang saat itu takut terhadap polisi, kemudian dibawa oleh seorang polisi yang berbadan besar untuk dimintai keterangan, kemudian datang satu lagi polisi yang mengancam saya akan dipenjarakan dan akan ditembak, mungkin itu hanya terdengan sebagai sebuah candaan, namun tidak untuk anak yang masih berumur 12 tahun. Sejak saat itu saya menjadi takut dan enggan berurusan dengan polisi. semoga nantinya tidak ada lagi polisi yang bersikap sepeti itu.
Itu saja sampaian dari saya pak, semoga Bapak berkenan membacanya.
Tertanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar